Banyuwangi | PT Bumi Suksesindo (PT BSI) terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga kelestarian lingkungan. Operator tambang emas di Gunung Tumpang Pitu, Banyuwangi, ini tidak hanya fokus pada reklamasi dan rehabilitasi lahan pascatambang, tetapi juga aktif melibatkan masyarakat dalam berbagai aksi pelestarian.
Sejak 2016 hingga kuartal kedua 2025, PT BSI telah merehabilitasi lahan seluas 83,25 hektar. Selain itu, perusahaan juga telah menanam tanaman penutup (cover crops) di area seluas 13,75 hektar sepanjang paruh pertama tahun 2025. Untuk menjamin keberlanjutan program ini, PT BSI memproduksi 5.215 bibit di pusat pembibitan (nursery).
Environmental Department Manager PT BSI, Antonius Angga, menjelaskan bahwa upaya pelestarian juga mencakup keanekaragaman hayati. Survei menunjukkan, area konsesi perusahaan menjadi habitat bagi setidaknya 345 spesies fauna, termasuk 135 jenis burung, 34 jenis mamalia, dan 107 jenis kupu-kupu. Beberapa satwa langka seperti Elang Jawa dan Kukang bahkan kerap dijumpai di lahan rehabilitasi.
“Di lahan rehabilitasi juga terdapat 352 spesies flora, meliputi berbagai jenis pohon, semak belukar, rempah-rempah, dan bambu yang hidup subur di Tujuh Bukit Operation,” ungkap Angga pada Sabtu (30/8).
Keterlibatan masyarakat menjadi bagian integral dari program pelestarian lingkungan PT BSI. Dalam setiap momen Hari Lingkungan Hidup Sedunia, perusahaan rutin menggelar berbagai kegiatan, seperti:
- Transplantasi Terumbu Karang: Sebanyak 700 terumbu karang pada 2023, dan 2.500 terumbu karang pada 2024 serta 2025, ditransplantasi di Pantai Grand Watudodol.
- Penanaman Mangrove: Penanaman 2.024 mangrove di Jatipapak, Kecamatan Tegaldlimo, pada 2024.
- Rehabilitasi Lahan Kritis: Rehabilitasi 60 hektar lahan kritis di Agathis Forest, Kecamatan Licin, pada April 2025.
Angga menegaskan, seluruh kegiatan tersebut adalah wujud nyata komitmen perusahaan dalam menjaga keseimbangan antara operasional tambang dan kelestarian lingkungan. “Kami percaya, pertambangan yang baik adalah pertambangan yang bertanggung jawab secara sosial dan ekologis,” pungkasnya.(*)