single-bn

Bertahan Puluhan Tahun, Produksi Rengginang Rumahan di Banyuwangi Berdayakan Warga Sekitar

Admin - Jumat, 20 September 2024 09:30 WIB

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani mencicipi rengginang buatan warga Desa Bajulmati, Kecamatan Wongsorejo pada Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa) Kamis (19/9/2024)
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani mencicipi rengginang buatan warga Desa Bajulmati, Kecamatan Wongsorejo pada Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa) Kamis (19/9/2024)

Banyuwangi | Industri kecil menengah (IKM) produksi rengginang milik Endang Wahyuni dan Intari, warga Desa Bajulmati, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi masih terus bertahan hingga kini. Berdiri sejak tahun 1984, cita rasa makanan berbahan baku ketan itu juga tak pernah berubah.

Usaha rumahan itu pun dikunjungi Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani dalam kegiatan Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa) Kamis (19/9/2024). Selama kunjungan berlangsung Bupati Ipuk berkesempatan melihat proses pembuatan rengginang. Mulai dari pencetakan dan proses penjemuran ketan sebelum di packing.

“Produksi rengginang rumahan yang ada di Kecamatan Wongsorejo ini ada rasa asin dan manis. Semua varian sama-sama enak dan renyah,” kata Ipuk. Dia mengaku, sangat bangga melihat usaha produksi rengginang yang ada di Kecamatan Wongsorejo dapat berkembang. Terlebih pekerja yang ada berasal dari warga sekitar.  

Hal tersebut tentunya sangat diapresiasi karena selain dapat mengembangkan usaha rumahan, juga bisa menumbuhkan ekonomi penduduk lokal.”Saya sangat bangga dan mengapresiasi perkembangan industri rumahan seperti ini.

Kami turut memberikan dukungan dengan memberikan bantuan berupa pengurusan sertifikasi halal produk, desain kemasan,  dan nomor PIRT agar produksi lebih terjamin,” jelas Ipuk.

Pemilik Usaha Rengginang Intarti mengatakan usaha rengginang miiliknya berusaha terus dikembangkan meski telah berdiri lama sejak tahun 1984. Usaha tersebut hingga saat ini terus bertahan dengan 5 orang pekerja.

Hingga saat ini, rengginang produksi milik Intarti diantar ke dua rumah makan daerah Bajulmati sebanyak 25 bungkus selama 15 hari sekali. “Alhamdulillah usaha saya terus bertahan. Saya juga terus menjaga kualitas rasa untuk mempertahankan pelanggan setia,” jelas Intarti.

Pemilik Usaha Rengginang lainya Endang Wahyuni mengaku melanjutkan usaha keluarganya sejak tahun 2012. Saat ini terdapat 4 varian rasa rengginang yang tersedia. Seperti, rasa terasi, bawang, dan manis.  Meski hanya masuk kategori industri rumahan, namun usaha rengginang yang dimiliki mampu memberdayakan hingga 10 orang pekerja yang berasal dari warga sekitar. 

“Untuk penjualan hari biasa kami biasanha memproduksi ketan sebagai bahan baku mencapai 20 sampai 50 kilogram (kg). Untuk pemasaran rengginang, kami kirim ke 15 toko yang ada di Pasar Bajulmati,” kata Endang.

Dia menjelaskan, permintaan konsumen rengginang mentah dapat meningkat drastis daat memasuki musim hari raya dan maulid. Permintaan yang hanya mencapai 50 kg diakui dapat meningkat mencapai 5 kwintal. 

“Di hari biasa omzet yang di dapat sekitar Rp 500.000. Sedangkan saat memasuki momen hari raya keuntungan bisa yang di dapat lebih dari tiga kali lipat,” jelasnya.(ARI)

Tag Terkait

Bagikan

Rekomendasi

Terkini

Iklan Kiri
Iklan Kiri