single-bn

Antisipasi Cuaca Ekstrem, Perkuat ASDP Sinergi Dengan BMKG

Admin - Kamis, 3 April 2025 08:05 WIB

General Manager ASDP Indonesia Ferry Ketapang, Yani Andriyanto (kiri) mendampingi Kepala BMKG Dwikorita Karnawati memantau arus balik di Pelabuhan Ketapang (foto : istimewa)
General Manager ASDP Indonesia Ferry Ketapang, Yani Andriyanto (kiri) mendampingi Kepala BMKG Dwikorita Karnawati memantau arus balik di Pelabuhan Ketapang (foto : istimewa)

Banyuwangi | Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyebut bulan April merupakan periode kemunculan bibit siklon tropis di Lintang Selatan. Kondisi ini dapat berdampak pada kondisi perairan. Sehingga perlu dilakukan langkah antisipasi dini dan memperkuat koordinasi di wilayah-wilayah yang berpotensi terdampak.

“Terutama karena waktunya bersamaan dengan puncak arus balik,” jelasnya usai melakukan rakor bersama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dan Forkopimda Banyuwangi di Pelabuhan Ketapang, Kamis, (3/4/2025).

Pertemuan tersebut untuk memastikan kesiapan menghadapi potensi cuaca ekstrem yang bertepatan dengan arus balik Lebaran. Langkah ini guna menjamin kelancaran dan keselamatan penyeberangan lintasan Ketapang-Gilimanuk.

Direktur Keuangan, Teknologi Informasi, dan Manajemen Risiko ASDP, Djunia Satriawan, menyampaikan apresiasi sinergi yang terjalin dengan BMKG dan para pemangku kepentingan selama arus mudik. Menurutnya, koordinasi yang baik selama periode mudik telah memastikan kelancaran operasional meskipun ada peningkatan jumlah penumpang dan kendaraan.

“Kami berharap tren positif ini berlanjut hingga arus balik, dengan ASDP siap mendukung keamanan dan kenyamanan perjalanan masyarakat,” tuturnya.

Arus balik dari Ketapang ke Gilimanuk pada H+1 mengalami peningkatan signifikan. dengan total penumpang mencapai 37.943 orang, naik 24,3% dibandingkan tahun lalu. Total kendaraan yang menyeberang juga meningkat 24,7% menjadi 10.467 unit. Untuk total kapal yang beroperasi sebanyak 32 kapal.

Pada rapat tersebut, sejumlah langkah strategis dibahas untuk mengantisipasi peningkatan gelombang, kecepatan arus, dan kecepatan angin. Sesuai arahan BMKG, sistem peringatan dini akan diperkuat melalui prosedur operasional standar (SOP) gabungan antara BMKG, ASDP, dan Forkopimda.

Selain itu, optimalisasi kantong parkir juga menjadi perhatian utama untuk menghindari kepadatan di pelabuhan jika kapasitas mencapai batas maksimal. Di Ketapang, kendaraan penumpang akan diarahkan ke buffer zone di Grand Watudodol dan Dermaga Bulusan, sementara kendaraan barang ke Lapangan Sepak Bola Areba dan Terminal Sri Tanjung.

Adapun di Gilimanuk, kantong parkir disiapkan di Terminal Kargo, Terminal Bus Gilimanuk, serta UPPKB Cekik untuk kendaraan barang.

Sebagai langkah preventif, ASDP dan BMKG juga merencanakan pemasangan radar maritim di pelabuhan untuk mendeteksi kecepatan arus, angin, dan tinggi gelombang secara real-time. Dengan sistem ini, respons terhadap perubahan kondisi cuaca dapat dilakukan lebih cepat dan tepat.

Tag Terkait

Bagikan

Rekomendasi

Terkini

Iklan Kiri
Iklan Kiri