Banyuwangi | Proyek pembangunan dermaga oleh Kementrian Perhubungan di Tanjungwangi yang rencananya akan dimulai tahun 2024 ini membuka peluang baru bagi operator kapal.
Pembangunan dermaga penumpang itu rencananya akan menjadi badan usaha pelabuhan (BUP) untuk melayani penyeberangan dari Banyuwangi menuju Lombok.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjungwangi, Syamsurizal mengatakan dermaga baru yang akan dibangun oleh Kemenhub berfungsi sebagai dermaga penumpang.
Kemungkinan akhir tahun ini proyek tersebut dikerjakan. Nantinya pelabuhan itu akan menghubungkan Pelabuhan Tanjungwangi dengan Pelabuhan Gili Mas atau Lembar, di Lombok.
Bentuknya menurut Rizal seperti dermaga Banyuwangi Beach milik ASDP dengan panjang mencapai sekitar 80 sampai 100 meter. Saat ini, untuk progres pembangunan dermaga masih dalam tahap pengajuan untuk desain dan persiapan teknis lainya.
Nantinya dermaga tersebut akan dikerjakan dan dikelola dengan sistem kerjasama. “Prosesnya masih panjang, saat ini kementrian saat ini masih melakukan peninjauan manfaat dermaga untuk beberapa tahun ke depan.untuk desain juga belum fix “terang Syamsurizal.
Terkait pengelolaan, Rizal mengatakan pelabuhan tersebut tetap berada di bawah Kemenhub dalam hal ini melalui KSOP Tanjungwangi. Selain itu, kemungkinan akan ada operator kapal atau perusahaan baru yang akan meletakan armadanya untuk melayani penyeberangan dari rute tersebut.
“Bisa menambah operator kapal baru. Bisa satu atau lebih, tergantung BUP nya nanti. Mereka yang mencari. Bisa satu operator bisa lebih,”terang pria asli Banyuwangi itu.
Tak cuma melayani penyeberangan ke Lombok, dermaga itu menurut Rizal juga bisa dimanfaatkan untuk membantu penyeberangan di Ketapang jika terjadi peningkatan jumlah kendaraan.
“Pembangunan ini bagian dari pemanfaatan aset APBN. Selama ini di Tanjungwangi menggunakan acuan PNBP tapi untuk dermaga baru nanti akan menggunakan tarif swasta. Tentunya dengan pelayanan yang lebih maksimal.”tegasnya.