Banyuwangi | Komitmen PT ASDP Indonesia Ferry Ketapang untuk memberikan pelayanan kepada pelanggan terus ditingkatkan. Salah satunya dengan program “SAY NO TO CALO” yang memastikan tidak ada calo yang berkeliaran di sekitar Pelabuhan Ketapang.
GM ASDP Ketapang, Syamsudin mengatakan komitmen tersebut diberlakukan untuk memberikan kenyamanan kepada para pengguna jasa di Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk. Saat ini empat pelabuhan besar di tanah air yaitu Pelabuhan Merak, Pelabuhan Bakaheuni, Pelabuhan Ketapang dan Pelabuhan Gilimanuk sudah mulai menerapkan aturan pembatasan.
“Kita ingin meningkatkan kenyamanan dan keamanan pengguna jasa. Jadi orang-orang yang ada di pelabuhan nanti adalah mereka yang memiliki identitas yang jelas,”tegasnya. Terkait para calo, Syamsudin mengatakan selama ini mereka kerap beroperasi dengan menawarkan jasa di dekat pintu masuk pelabuhan.
Pelanggan juga dirugikan karena harus membayar tiket dengan harga yang jauh lebih tinggi. Karena itu dengan adanya penertiban calo, diharapkan nanti pelanggan bisa lebih nyaman. Mereka juga bisa membeli tiket dengan berbagai cara yang disediakan.
Baik melalui aplikasi Ferizy yang bisa diakses melalui android atau membeli di gerai yang bermitra dengan ASDP. “Harapanya masyarakat juga bisa merencanakan perjalanan mereka dari jauh hari. karena tiket kapal sudah bisa dipesan sejak H-60 keberangkatan,”pungkasnya.
