Banyuwangi | Di Banyuwangi terdapat beberapa kantor pelayanan publik. Kini, di Banyuwangi fasilitas layanan publik tersebut seluruhnya ramah bagi para lanjut usia dan disabilitas.
Terbaru, Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, meresmikan kantor BPN Inklusif, di Kantor BPN Banyuwangi, Singotrunan, Kamis (5/9/2024). Saat ini, Badan Pertanahan Nasional (BPN) Banyuwangi kini dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas yang ramah bagi lansia dan disabilitas.
“Alhamdulilah, terima kasih pada BPN Banyuwangi yang telah mendesain kantor dan memberikan pelayanan yang ramah bagi teman difabel dan lansia. Dengan ini kantor ini inklusif bisa diakses lansia dan teman disabilitas dengan mudah dan nyaman,” kata Ipuk.
Ipuk menjelaskan, sejak dirinya menjabat, kantor-kantor pelayanan publik seperti Mal Pelayanan Publik, Organisasi Perangkat Daerah, kelurahan, kecamatan, serta ruang-ruang publik dan sejumlah destinasi wisata di Banyuwangi dibangun dengan konsep ramah difabel dan lansia.
Di kantor BPN Banyuwangi kini telah dilengkapi dengan fasilitas ramah kelompok rentan. Seperti pagar pegangan untuk lansia, guiding block, dan kursi roda. Ada pula alat bantu dengar, tongkat, dan loket khusus untuk lansia dan disabilitas. Selain itu juga ada ruang laktasi dan tempat bermain anak.
“Bahkan juga dilengkapi dengan petugas yang akan membantu dan bisa menggunakan bahasa isyarat. Terima kasih BPN,” katanya.
Ipuk menyebut pemkab juga telah menggulirkan berbagai program pro-difabel. Di bidang pendidikan, ada program Agage Pintar yang mewajibkan sekolah menerima pendaftaran anak berkebutuhan khusus (ABK) hingga beasiswa Banyuwangi Cerdas bagi siswa difabel yang berprestasi. Banyuwangi juga menggelar “Festival Kita Bisa” sebagai ruang bagi para difabel untuk mengekspresikan diri serta menampilkan bakat minat mereka.
Untuk pemenuhan hak sipil, digulirkan program Go on Document (Godoc) dari rumah ke rumah untuk memberikan kemudahan kepada para difabel dalam proses pembuatan dokumen kependudukan. Bukan itu saja, sejak beberapa tahun terakhir Pemkab Banyuwangi juga membuka jalur khusus difabel dalam rekrutmen ASN di Banyuwangi.
“Bahkan, perusahaan swasta juga kami dorong untuk membuka lowongan kerja untuk mereka. Ini sebagai bentuk dukungan pemkab kepada para difabel,” katanya.
Kepala BPN Banyuwangi, Mahmud Effendi, mengatakan selain melengkapi kantor dengan fasilitas ramah difabel dan lansia, ada juga program jemput bola “Lapis Ketan” (layanan prioritas kelompok rentan). Melalui program ini, pemohon cukup datang sekali dan dokumennya akan dikirim ke rumah.
“Selain itu untuk proses pengurusan dokumen panjang seperti pengukuran tanah, kami bantu hingga selesai tanpa harus ke kantor pelayanan,” terangnya.
Mahmud juga memastikan pelayanan bukan hanya berfokus pada sarana dan prasarana. Teller yang disiapkan juga memiliki keahlian bahasa isyarat.
“Kami juga memberikan pemahaman inklusif kepada setiap staf, untuk memberikan pelayanan yang nyaman,” pungkasnya.