single-bn

MUI Banyuwangi Apresiasi Kinerja Bupati Ipuk

Admin - Minggu, 22 September 2024 05:49 WIB

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani bersama Penguru MUI Banyuwangi (foto: istimewa)
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani bersama Penguru MUI Banyuwangi (foto: istimewa)

Banyuwangi | Kinerja Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, mendapatkan apresiasi dari Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Banyuwangi. Apresiasi disampaikan saat rapat pleno penyusunan rapat kerja dan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di PP. Mambaul Hikam, Kabat, Sabtu (21/9/2024).

“Kami melihat kepemimpinan Bupati Ipuk patut diapresiasi. Banyak program dan kebijakannya yang bertujuan untuk kemaslahatan umat,” jelas Ketua Umum Dewan Pimpinan MUI Banyuwangi KH. Muhaimin Asmuni.

Kiai Muhaimin mencontohkan, perhatian Bupati Ipuk pada syiar dakwah Islam. Di tengah upaya untuk menggenjot sektor ekonomi, Ipuk tak mengabaikan pendidikan keagamaan di tengah umat.

“Ada banyak pesantren, masjid, majelis taklim dan ormas-ormas keagamaan yang mendapatkan hibah bantuan. Belum lagi insentif untuk guru-guru ngaji. Ini penting untuk kemaslahatan umat,” katanya.

Di hadapan pengurus MUI Kecamatan se-Banyuwangi, Kiai Muhaimin mendoakan agar Ipuk diberikan kesehatan dan kekuatan selama memimpin Banyuwangi.

“Semoga terkabul segala hajat-hajatnya dan dilancarkan semua urusannya,” ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Ipuk menitipkan pesan agar program-program yang MUI susun dapat membantu kinerja pemerintah. Terutama dalam membangun mental religius masyarakat.

“Mohon untuk terus menjaga anak-anak kita dari pengaruh negatif pergaulan bebas, bulliying, dan narkoba,” kata Ipuk.

Ipuk yang juga Ketua Dewan Pengarah MUI Banyuwangi berharap lahirnya program-program yang memperkuat ketahanan keluarga.

“Ini adalah unsur utama di tengah masyarakat. Kalau keluarga ini sejahtera, maka masyarakat akan sejahtera,” harapnya.

Sekretaris MUI Banyuwangi Barur Rohim mengatakan keinginan Bupati Ipuk sangat sesuai dengan orientasi ormas yang beranggotakan ulama, zuama dan cendekiawan muslim itu. 

“Orientasi MUI tidak sekadar menjadi pewaris tugas-tugas kenabian atau pemberi fatwa, tapi juga sebagai khadimul ummah, sebagai pelayan umat. Tak hanya soal keagamaan, tapi juga kesejahteraan umat,” katanya.

Program-program kemaslahatan tersebut, imbuh Rohim, didistribusikan ke 16 Kepengurusan Komisi, Lembaga dan Badan di bawah nauangan MUI Banyuwangi.

“Nantinya akan melibatkan MUI di tingkat kecamatan,” pungkasnya.

Tag Terkait

Bagikan

Rekomendasi

Terkini

Iklan Kiri
Iklan Kiri