Banyuwangi | Tradisi berburu takjil jelang berbuka puasa selama bulan Ramadan di Banyuwangi kini semakin menarik. Pada Ramadan 2025 ini, Pemkab Banyuwangi mendorong munculnya 78 titik pasar takjil yang melibatkan 1.480 pelaku UMKM.
Salah satu lokasi favorit warga adalah Pantai Marina Boom, yang menjadi pusat Festival Ngerandu Buko (menunggu waktu buka puasa), Sabtu (1/3/2025). Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, secara resmi membuka festival ini dengan antusias. Tidak hanya mempromosikan kuliner lokal, Ipuk juga mengampanyekan gerakan ramah lingkungan: diet kantong plastik .
Dengan membawa tas belanja sendiri, Ipuk terlihat berkeliling membeli aneka menu takjil, mulai dari ubi dan pisang rebus hingga es daluman dan roti canai. Menurut Ipuk, pasar takjil Ramadan adalah kesempatan emas untuk menggairahkan ekonomi arus bawah. “Ayo dukung UMKM kita! Silakan berbelanja di pasar takjil yang tersebar di seluruh Banyuwangi. Ini momentum luar biasa untuk membantu pelaku usaha mikro kecil menengah,” ajak Ipuk.
Festival Ngerandu Buko di Pantai Marina Boom menjadi salah satu daya tarik utama. Selain menawarkan pemandangan laut yang eksotis, pasar takjil ini menghadirkan ragam kuliner, mulai dari jajanan tradisional seperti klepon, cenil, dan lupis, hingga makanan kekinian seperti dimsum dan roti canai. Kombinasi ini membuat pengunjung betah berlama-lama sambil menunggu bedug magrib berkumandang.
Namun, ada pesan penting lain yang disampaikan Ipuk di balik keramaian pasar takjil ini: mengurangi sampah plastik . Ia mengimbau masyarakat untuk membawa tas belanja atau wadah sendiri saat berbelanja. “Kalau bisa, bawa gelas atau wadah dari rumah. Mari kita perlahan membiasakan diri untuk diet kantong plastik. Penjual juga saya anjurkan mulai menggunakan wadah non-plastik,” tegasnya.
