single-bn

Di Banyuwangi Dikembangkan Intan Ruang, Penetasan Telur Penyu Tanpa Pasir

Admin - Rabu, 5 Juni 2024 10:14 WIB

Ribuan telur penyu sedang dalam proses penetasan di Intan Ruang (foto:istimewa)
Ribuan telur penyu sedang dalam proses penetasan di Intan Ruang (foto:istimewa)

Banyuwangi | Banyuwangi Sea turtle Foundation (BSTF) mengembangkan inkubasi buatan (Intan) Ruang. Ini adalah sebuah metode penetasan telur penyu tanpa pasir di dalam ruangan yang di desain secara khusus. Sebelumnya, BSTF sudah mengembangkan Intan Box, metode penetasan yang sama namun menggunakan kotak berbahan kayu.

Founder BSTF, Wiyanto Haditanojo, mengatakan, Intan Ruang berada di Sekretariat BSTF, di Jl. KH Wahid Hasyim nomor 42, Banyuwangi. Intan Ruang ini tentu saja memiliki kapasitas lebih besar yakni 15 ribu telur. Kalau Intan Box hanya berkapasitas kurang lebih seribu butir telur saja.

“Intan Ruang ini lebarnya satu meter, panjangnya 4 meter, dan tinggi sekitar 3 meter,” jelasnya, Rabu (5/6/2024).

Suhu dalam ruangan Intan Ruang ini, menurut Wiwit, panggilan akrabnya, didesain pada kisaran 27,5 sampai 29,5 derajat celcius. Selain suhu, ruangan ini juga harus memiliki kelembapan 80 gram per meter kubik. Sebab hanya dengan suhu dan kelembapan tersebut telur penyu dapat menetaskan tukik berjenis kelamin jantan.

“Penetasan pada Intan Box sudah terbukti 90 persen menghasilkan tukik berjenis kelamin jantan,” sambungnya.

Wiwit, menyebut, Inkubasi buatan ini memang bertujuan untuk menghasilkan tukik berjenis kelamin jantan. Karena pemanasan global, menurutnya, penetasan di alam cenderung menghasilkan tukik betina.

Jumlah penyu jantan, kata Wiwit, harus lebih banyak dari penyu betina. Sebab, saat musim bertelur, penyu betina membutuhkan 4 sampai 6 ekor penyu jantan untuk membuahi telurnya.

“Jika tidak dibuahi, telur yang dihasilkan penyu betina tidak akan bisa menetas,” terangnya.

Dengan penetasan menggunakan Intan Ruang ini, telur penyu tersebut akan menetas dalam waktu 55 sampai 65 hari. Setelah seluruh telur menetas, tukik akan dilepasliarkan di laut.

Saat ini, sambungnya, dalam Intan Ruang sudah berisi 4.814 butir telur. Ribuan telur tersebut berasal dari sarang penyu yang berada di sepanjang pantai Cacalan, Pantai Boom, Pantai Pulau Santen, Pantai Cemara hingga pantai utara Muncar. Telur-telur itu ditemukan warga, kemudian diantarkan ke sekretariat BSTF untuk ditetaskan.

Menurutnya, kesadaran warga untuk ikut melestarikan penyu sudah cukup baik. Sebab selama ini, BSTF terus melakukan edukasi kepada warga. Sehingga, saat warga menemukan telur penyu tidak lagi diperdagangkan.

“Kami sudah melakukan edukasi kepada masyarakat yang tinggal di aekitar pantai sejak tahun 2014,” terangnya.

Di Banyuwangi, musim bertelur penyu terjadi antara bulan Maret hingga Juli. Puncaknya, biasanya berada pada pada bulan Juni. Di wilayah ini, umumnya penyu yang bertelur adalah jenis lekang.

Dalam satu sarang, rata-rata penyu bisa menghasilkan sekitar 100 butir telur. Biasanya, seekor penyu akan bertelur sebanyak empat kali dengan jarak masing-masing 14 hari. Penyu lekang biasanya mulai bertelur antara usia 20-25 tahun.

“Sarang yang digunakan bertelur biasanya berjarak kurang lebih 200 meter, tidak jauh,” ujarnya.

Tag Terkait

Bagikan

Rekomendasi

Terkini

Iklan Kiri
Iklan Kiri