Banyuwangi | Balap sepeda Tour de Banyuwangi Ijen (TdBI) memasuki etape kedua, Selasa (23/7/2024). Pembalap menempuh rute sepanjang 153 km. Start etape kedua ini di lakukan di TN Alas Purwo dan akan berakhir di Kantor Pemkab Banyuwangi. Para pembalap akan menyusuri kawasan cagar biosfer dunia.
TN Alas Purwo yang berada di sisi selatan Banyuwangi merupakan tempat wisata berwawasan lingkungan yang menonjolkan konservasi alam. Terdapat beragam situs geologi, budaya, serta kekayaan hayati. TN Alas Purwo juga telah ditetapkan sebagai cagar biosfer dunia oleh UNESCO. Kawasan yang masuk dalam jajaran Geopark Ijen, saat ini telah resmi menjadi bagian dari Unesco Global Geopark.
Tempat ini memiliki setidaknya 700 jenis tumbuhan, banteng, macan tutul, monyet ekor panjang, kijang, babi hutan, serta 250 aves, dan reptil. Kawasan ini juga memiliki banyak destinasi wisata menarik. Mulai kawasan savana, pantai, gua kuno, wisata budaya, hingga hutan mangrove. Taman nasional ini merupakan kawasan hutan purba yang terbentuk dari letusan gunung api purba jutaan tahun lalu.
TN Alas Purwo terbentuk dari lautan yang terangkat menjadi daratan.Para pembalap yang berasal dari 13 negara memulai start dari kawasan Pantai Pancur. Mereka juga akan melintasi Situs Kawitan. Selain dua situs itu, TN Alas Purwo juga menyimpan banyak kekayaan alam lain. Mulai dari Pantai Plengkung, Pantai Padang Ireng, Teluk Pangpang, Savana Sadengan, Sembulungan, dan Gua Istana.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, para pembalap Tour de Banyuwangi Ijen akan melintasi situs-situs Gopark Ijen yang saat ini telah masuk dalam jaringan geopark dunia UNESCO Global Geopark (UGG).
“Tour de Ijen kami desain memadukan antara olahraga, alam, dan budaya. Di kawasan cagar biosfer ini, pembalap akan menyusuri hutan Alas Purwo yang masih asri,” terang Ipuk.
Para pembalap telah menyiapkan berbagai hal untuk menghadapi etape dua. Pembalap asal New Zealand, Clark Boris, dari St. George Continental Cycling Team (Australia), mengatakan dirinya sudah mempersiapkan strategi dan tenaga untuk menaklukan King of Mountain (Kom) Songgon di etape dua.
“Saya sudah berlatih sesuai kondisi yang ada di sini (TdBI), dan saya yakin bisa kembali berada di podium. We’ll see,” ujar pembalap yang finish urutan kedua di etape 1 TdBI itu.
Ryan Cavanagh, dari Kinan Cycling Team Jepang, mengatakan, dirinya hanya akan berfokus pada ketahanan tubuh dan stamina di etape-etape selanjutnya.Pembalap yang berhasil menyapu bersih kategori di etape 1 itu, optimis dia akan kembali meraih kemenangan.
“Race yang ditempuh menguras tenaga, karena sangat panjang. Fokus saya sekarang adalah recovery, dan saya yakin itu kunci ke depannya,” pungkasnya.