single-bn

Konvoi Kapal Perang Operasi Trisila Mendarat di Banyuwangi

Admin - Jumat, 5 Juli 2024 10:07 WIB

Danlanal Banyuwangi, Letkol laut (P) Hafidz menyambut kedatangan KRI Ahmad Yani  351 di Pelabuhan PT Pusri Banyuwangi, Jumat (5/7/2024)
Danlanal Banyuwangi, Letkol laut (P) Hafidz menyambut kedatangan KRI Ahmad Yani 351 di Pelabuhan PT Pusri Banyuwangi, Jumat (5/7/2024)

Banyuwangi | Kabupaten Banyuwangi kembali di datangi rombongan kapal perang  dari Koarmada II.

Jumat (5/7/2024) tiga kapal perang yaitu KRI Ahmad Yani 351, KRI Layang 635 dan KRI Teluk Ende 517 mendarat di dermaga PT Pusri dan DMK Banyuwangi.

Ketiga Kapal Republik Indonesia itu merupakan bagian dari Operasi Trisila tahap ketiga di bawah Komando Gugus Tempur Laut Koarmada II. Tiga kapal itu pun memiliki spesifikasi yang berbeda.

KRI Ahmad Yani 351 misalnya, kapal ini adalah jenis kapal perusak yang dibekali dengan rudal anti pesawat. Kemudian KRI Layang 635 adalah jenis kapal cepat yang selama ini kerap digunakan untuk patroli.

Sedangkan KRI Teluk Ende adalah jenis pengangkut yang selama ini kerap membawa tank-tank amphibi milik TNI AL. Komandan Gugus Tempur Laut (Danguspurla) Koarmada II Laksamana Pertama TNI Amrin Rosihan Hendrotomo yang memimpin operasi tersebut mengatakan target utama Operasi Trisila ini sesuai dengan tugas pokok yang diemban TNI AL adalah menjaga dan melindungi kepentingan nasional Indonesia di laut. 

Karena itulah menurut Amrin, Operasi trisila ini rutenya selalu dipilih di sekitar wilayah-wilayah yang di perbatasan. Operasi ini dimulai 3 Juli  sampai 8 Agustus 2024 dengan rute Surabaya menuju Bondowoso. Di Bondowoso, Satgas sempat melakukan latihan pendaratan. Dari Bondowoso konvoi dilanjutkan ke Banyuwangi.

KRI Teluk Ende 517 mendarat di Pelabuhan DMK Banyuwangi. Mereka tiba lebih awal dalam rangkaian operasi Trisila tahap III di Banyuwangi,

Rencananya, dari Banyuwangi akan menuju Cilacap kemudian menuju Denpasar, lanjut ke Labuhan Bajo, lalu ke Wai Ngapu, Kupang lalu ke Mataram dan kembali lagi ke Surabaya

Amrin menambahkan, dalam konvoi ini, Satgas turut membawa pesawat udara, pasukan tempur dari marinir dan tiga KRI yakni KRI Ahmad Yani, KRI Teluk Ende untuk mengangkut tank, dan KRI Layang.

Selama perjalanan lintas laut, menurutnya, lebih banyak dilakukan latihan tempur. Target yang berikutnya yakni membina potensi maritim yang dilaksanakan bersama Lanal yang dikunjungi

“Operasi ini juga digelar untuk mencegah dan menindak segala bentuk pelanggaran hukum dilaut. Segala bentuk kegiatan illegal yang ditemukan di laut akan langsung ditindak. Yang ketiga, dalam rangka membina profesionalisme dan kemampuan tempur dari unsur Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) yang tergabung dalam satgas ini.”tegasnya.

Sementara itu, Danlanal Banyuwangi, Letkol Laut (P) Hafidz menambahkan selama di Banyuwangi ada beberapa agenda yang akan dilakukan oleh personel dari Satgas Operasi Trisila. Di antarnaya penanaman mangrove dan pelepasan tukik di Pantai Cemara. Pemutaran film tentang profil TNI AL di lokasi parkir Pantai Marina Boom.

Kemudian yang terakhir ada open ship KRI Ahmad Yani, KRI Teluk Ende dan KRI Layang. “Nanti saat open ship semua masyarakat bisa melihat bagaimana KRI yang kita miliki. Agar masyarakat mengetahui bagaimana tugas TNI AL di lapangan,” pungkas Hafidz.

Tag Terkait

Bagikan

Rekomendasi

Terkini

Iklan Kiri
Iklan Kiri