single-bn

Banyuwangi Punya Banyak Pandai Besi, Kualitasnya Terjamin

Admin - Selasa, 18 Juni 2024 06:40 WIB

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengunjungi salah satu Pandai Besi (foto: istimewa)
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengunjungi salah satu Pandai Besi (foto: istimewa)

Banyuwangi | Banyuwangi memiliki banyak pandai besi. Mereka memproduksi perkakas dapur hingga alat pertanian seperti pisau, parang, cangkul dan sabit. Hingga saat ini mereka tetap bisa bersaing dengan produsen pabrikan. Sebab mereka tetap menjaga kualitas barang yang diproduksinya.

Desa yang banyak terdapat sentra pandai besi diantaranya Desa/Kecamatan Kabat, Desa Yosomulyo Kecamatan Gambiran, Desa Bulurejo Kecamatan Purwoharjo, Desa Lemahbangkulon Kecamatan Singojuruh, Desa Sumberbaru Kecamatan Singojuruh.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani sempat mengunjungi desa sentra pandai besi ini. Ipuk melihat langsung proses pembuatan perkakas yang dibuat para pandai besi di kampung ini.

“Kualitasnya sangat bagus dan kuat karena dibuat secara tradisional. Terbukti hingga kini pandai besi di kampung ini banyak menerima pesanan dan mampu bersaing dengan produk pabrikan,” katanya, Selasa, (18/6/2024).

Salah satu Pandai Besi, Kandar Nurhadi, mengatakan, hingga kini dirinya tetap menerima pesanan dari berbagai wilayah Banyuwangi, Jember, hingga berbagai provinsi.

“Biasanya melayani pesanan dari Sulawesi, Sumatera, Kalimantan, Sumbawa. Mereka langsung pesan pada saya,” jelas Kandar.

Pandai besi asal Dusun Kendal, Desa Sumberbaru, Kecamatan Singojuruh ini terus menjaga kualitas produksinya. Tiap hari Kandar bisa membuat 10 perkakas yang dipasarkan ke Pasar Gendoh, Genteng, Srono, Wonosobo, dan pasar lainnya. Pak Kandar juga memenuhi kebutuhan pasar dari Jember.

Dusun Kendal Desa Sumberbaru memang telah lama dikenal sebagai kampung pandai besi. Di desa ini terdapat puluhan pandai besi yang membuat berbagai peralatan dapur berbagai ukuran. Mulai dari pisau untuk potong buah, hingga pisau berukuran besar untuk potong daging. Ada juga produksi cangkul, celurit, sekop, dan lainnya.

Para pandai besi di desa ini juga bisa membuat aneka senjata untuk kebutuhan seni, seperti pedang atau golok dengan ukiran khusus pesanan.

“Biasanya kalau yang pesanan itu mintanya ada ukiran. Itu yang membuat butuh waktu agak lama. Saya pernah membuat pedang beserta selongsongnya dengan ukiran. Kalau harga tergantung tingkat kesulitannya,” jelas Kandar.

Kandar sendiri telah menjadi pandai besi selama 35 tahun. Dia belajar dari kakeknya, Mbah Kawit, yang merupakan perintis pandai besi di desa ini.

Meskipun kini terbantu membuat peralatan menggunakan mesin, Kandar juga tetap membuat perkakas secara manual seperti yang kakeknya ajarkan dulu.

Kandar mengatakan dia selalu menjaga kualitas produknya. Untuk bahan baku biasanya pakai baja karena lebih tahan lama dan terbukti ketajamannya. “Kalau bahan baku kami pakai baja, agar kualitas dan ketajamannya tahan lama,” pungkasnya.

Tag Terkait

Bagikan

Rekomendasi

Terkini

Iklan Kiri
Iklan Kiri