Banyuwangi | Upaya menjaga keamanan data dan informasi publik dilakukan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dengan menggelar “Hacking Day 5.0”. Yaitu sebuah pelatihan intensif ini diikuti oleh 200 Aparatur Sipil Negara (ASN) dari berbagai OPD yang bertujuan untuk membekali mereka dengan pengetahuan dasar keamanan siber.
Plt Bupati Banyuwangi, Sugirah, menegaskan pentingnya pelatihan ini. “Di era digital seperti sekarang, ASN harus memiliki pemahaman yang kuat tentang keamanan siber. Pelayanan publik yang semakin berbasis teknologi membuat mereka menjadi target potensial serangan siber. Dengan pelatihan ini, kita berharap ASN dapat menjadi garda terdepan dalam melindungi data pemerintah dan masyarakat,” ujarnya.
Kepala Dinas Kominfo dan Persandian Kabupaten Banyuwangi, Budi Santoso menambahkan event Hacking Day 5.0 merupakan yang kelima kalinya diselenggrakan oleh Pemkab. Kali ini mengususng konsep Security Awareness Training yang membekali ASN untuk bisa mengidentifikasi dan menghindari ancaman siber sehari-hari, seperti phishing, malware, maupun serangan akibat faktor human error.
“Dengan mengenali berbagai ancaman keamanan siber, maka bisa meminimalisir risiko terjadinya peretasan hingga kebocoran data pemerintah dan data publik. Pada pelatihan ini peserta juga ditraining bagaimana mengelola data yang aman,” kata Budi. Dua narasumber dihadirkan dari Politeknik Siber dan Sandi Negara. Yakni Dr. Amiruddin, Lektor Kepala pada Politeknik Siber dan Sandi Negara serta Aldimas Chatra Firdiansyah, Pengembang Teknologi Pembelajaran Ahli Pertama pada Politeknik Siber dan Sandi Negara.
Sejumlah materi yang diberikan antara lain tentang 10 langkah penting dalam kemanan siber yakni pendidikan dan kesadaran pengguna, pengelolaan aset, pengelolaan kerentanan, keamanan data, dan pengelolaan insiden siber. Sejumlah tips juga diberikan oleh pemateri untuk terhindar dari serangan siber. Seperti pemakaian antivirus dan firewall, memperbarui perangkat lunak, membackup data secara teratur hingga menggunakan wifi publik dengan bijak. “Mereka juga menyarankan sejumlah hal teknis terkait antisipasi serangan siber,” pungkas Budi.