single-bn

Penggagas Dermaga Bulusan Banyuwangi, Berpindah ke Bakaheuni

Admin - Minggu, 18 Agustus 2024 03:59 WIB

Yani Andriyanto  menggantikan Syamsudin sebagai GM PT ASDP Ketapang-Gilimanuk sejak Agustus 2024
Yani Andriyanto menggantikan Syamsudin sebagai GM PT ASDP Ketapang-Gilimanuk sejak Agustus 2024

Banyuwangi | Pergantian General Manager (GM) PT ASDP Ketapang – Gilimanuk berlangsung pada Jumat (16/8/2024). Syamsudin, yang sudah satu tahun lebih menjadi GM di Pelabuhan Ketapang harus berpindah mengemban tugas barunya sebagai GM di Pelabuhan ASDP Bakaheuni.

Perpindahan Syamsudin yang tidak terprediksi sebelumnya oleh kalangan di luar ASDP memberikan reaksi beragam. Banyak stakeholder di wilayah pelabuhan Ketapang yang mengaku terkejut sekaligus kehilangan dengan berpindahnya pria asal Jakarta itu.

“Kita baru tahu tiga hari sebelum pisah sambut. Ini cukup mengejutkan, mengingat prestasi Pak Syamsudin di Ketapang selama setahun ini,”kata Ketua DPC Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (Gapasdap), Nurjatim.

GM ASDP Ketapang, Syamsudin menggelar rapat bersama Ketua DPC Gapasdap Banyuwangi, Nurjatim pada bulan Juli 2024

Selama kepemimpinan Syamsudin, Nurjatim mengatakan komunikasi antara para pengusaha kapal dan ASDP cukup baik. Sehingga suasana usaha di Pelabuhan penghubung antara Jawa dan Bali itu juga cukup nyaman.

Apalagi ada beberapa terobosan yang dilakukan Syamsudin sehingga kendala yang selama ini terjadi seperti kemacetan antrean bisa teratasi. “kita berharap apa yang ditinggalkan Pak Syamsudin bisa terus berjalan. Terutama komunikasi baik antara ASDP dan Gapasdap.”terangnya.

Perjalanan Syamsudin di Banyuwangi sendiri tak langsung mulus. Baru beberapa hari datang ke Banyuwangi, dia dihadapkan dengan kemacetan parah yang terjadi di Banyuwangi. Komplikasi antara musim libur sekolah, musim mudik idul adha dan perbaikan dermaga membuat kemacetan yang terjadi cukup luar biasa.

Dari data yang dicatat beberapa media di Banyuwangi, kemacetan bahkan menyentuh di atas angka 20 Kilometer dari mulut pelabuhan. Syamsudin yang baru tiba saat itu pun langsung berupaya memetakan masalah. Beberapa kali dia tampak berkendara menggunakan roda dua untuk menyusuri spot-spot penyebab kemacetan.

Kondisi itu pun diinventarisir Syamsudin. Berbekal penglihatan di lapangan dan ulasan-ulasan beberapa media cetak, online dan televisi di Banyuwangi, Syamsudin melakukan pembenahan di beberapa sisi. Hasilnya, pada akhir tahun kemacetan tahunan yang biasanya terjadi pada musim libur Natal dan Tahun Baru nyaris tak terjadi. Kondisinya benar-benar berubah. 

Pemanfaatan dermaga Bulusan yang selama ini hanya digunakan sebagai tempat docking kapal atau tempat penimbunan material disulap menjadi bufferzone. Ratusan truk yang akan masuk ke Pelabuhan bisa ditampung di sana sembari menunggu giliran menyeberang.

Syamsudin juga berani memanfaatkan kapal-kapal besar yang selama ini melayani rute Ketapang-Lembar. Setelah rute dipindahkan ke Jangkar-Lembar, Kapal-kapal itu mulai membantu penyeberangan dari dermaga MB IV dan dermaga Bulusan. Dampaknya, terjadi pengurangan penumpukan kendaraan saat terjadi musim padat.

“Saya ingin dermaga Bulusan nantinya bisa menjadi dermaga aktif. Tak hanya melayani penyeberangan ke Bali, tapi ke pelabuhan-pelabuhan besar lainya. Termasuk ke IKN,”ujar Syamsudin. Meski akhirnya harus berpindah tugas, Syamsudin berharap apa yang disiapkanya nanti bisa terus dilanjutkan.

Apalagi, peluang Banyuwangi untuk menjadi tujuan semakin tinggi. Fasilitas helipad yang disediakanya di tengah dermaga Bulusan juga merupakan bagian dari persiapan saat semakin banyak pejabat mendatangi Banyuwangi. Mereka tak perlu bingung jika memerlukan fasilitas untuk mendaratkan helikopter yang dekat dengan pelabuhan.

Ditambah lagi jika rencana pembukaan exit tol Probowangi pada 2025 nanti benar-benar terealisasi. Akan ada peningkatan jumlah kendaraan yang cukup signifikan datang ke Banyuwangi.

Dermaga Bulusan tidak hanya menjadi bufferzone tapi juga menjadi tempat pendaratan dan parkir Helikopter yang dimanfaatkan banyak pejabat negara.

“Pelabuhan nantinya juga pasti terdampak, jika tidak kita siapkan dari sekarang, siapun nanti yang bertugas di Ketapang pasti akan kerepotan. Semoga program-program pengembangan pelabuhan tetap bisa berjalan,”kata Alumnus Poltektrans SDP Palembang itu.

Sementara itu, GM PT ASDP Ketapang, Yani Andriyanto mengaku siap untuk melanjutkan program-program yang sudah dirancang oleh Syamsudin. Apalagi nantinya program tersebut akan cukup membantu peningkatan pelayanan di Pelabuhan Ketapang. Kita akan coba pertahankan visi dan misi beliau, saya sangat terbuka untuk bersinergi demi memajukan cabang Ketapang,” kata Yani.

Pria yang sebelumnya menjabat sebagai VP. Optimalisasi & Manajemen Pelabuhan PT ASDP Pusat itu melihat beberapa program yang harus terus dikawal di antaranya pemanfaatkan dermaga Bulusan, rencana regenerasi dermaga dan revitalisasi kapal-kapal yang beroperasi di pelabuhan Ketapang. Serta perubahan wajah Ketapang ke depan. “Sebelumnya saya bertugas sebagai penyedia infrastruktur untuk pelabuhan. Ini akan menjadi PR saya termasuk integrasi Skybridge dari Stasiun ke pelabuhan nanti,”pungkas Yani.

Tag Terkait

Bagikan

Rekomendasi

Terkini

Iklan Kiri
Iklan Kiri